Kisah Dibalik Topeng-Topeng Paling Menyeramkan Dalam Sejarah

terutamasehat.blogspot.com - Topeng telah menjadi salah satu bentuk ekspresi paling tua yang pernah diciptakan di sepanjang peradaban manusia. Bagi sebagian besar kebudayaan dunia, topeng mempunyai arti penting yang dihubungkan dengan sisi spiritual dan magis dari jiwa manusia.

Walau pada masa kini banyak yang mengambil sisi praktis dari fungsi topeng, seperti sebagai karya seni bernilai tinggi atau sekedar mainan, topeng tetap memiliki aura misterius yang aneh.

Sepanjang sejarah, topeng telah digunakan sebagai alat pelindung, intimidasi bahkan sebagai perangkat hukuman serta penghinaan. Inilah kisah dibalik topeng-topeng paling menyeramkan dalam sejarah peradaban manusia.


Topeng Wajah Samurai

Para tentara samurai mengikatkan Mempo ke wajah mereka ketika bersiap untuk berperang. Istilah ini mengacu pada topeng pelindung dari besi  yang digunakan samurai. Mempo mempunyai dua tujuan utama; Untuk melindungi wajah, dan untuk mengurangi beban berat topi samurai. Ada banyak jenis Mempo yang dipakai, dan yang menutupi seluruh wajah disebut Somen. Selain itu, raut muka Mempo yang seram akan membuat gentar lawan.


Topeng Tank Anti Percik pada Perang Dunia I

Penggunakan Tank sebagai pendobrak pertahanan lawan sangat vital di masa Perang Dunia I. Inggris pertama kali menggunakannya secara masif selama pertempuran Cambrai di tahun 1917. Pengemudi tank rentan terhadap pecahan peluru musuh dan cipratan lumpur, jadi mereka memakai topeng pelindung berbentuk aneh yang mirip dengan topeng dari abad pertengahan.


Topeng Gladiator Murmillo

Murmillo adalah sejenis gladiator yang bertarung sampai mati di masa kerajaan Romawi. Ia biasanya bertarung dengan gladiator lain yang berkostum seperti musuh Romawi. Yang beda dari mumillo adalah bentuk helmnya yang besar dengan dua lobang mata, yang dirancang untuk melindungi diri dari serangan gladiator lain yang menggunakan senjata trisula.


Masker Wabah Para Dokter

Pakaian resmi untuk para dokter agar terhindar dari wabah penyakit ini di rancang di tahun 1619 di Paris. Pada masa itu, orang percaya wabah yang melanda ditularkan lewat bau di udara. Dokter memasukkan lavender, mint, kelopak mawar, dan rempah-rempah kedalam paruh topeng  agar bau busuk pasien tak sampai pada mereka. Seragam menyeramkan ini juga termasuk mantel panjang, topi, sarung tangan, dan sepatu bot untuk menjaga jangan sampai terjadi kontak dengan pasien.

Topeng ini juga digunakan pada 1656 saat wabah mematikan kembali merebak. 145.000 orang meninggal di Roma dan 300.000 orang tewas di Naples. Kostum ini malah membuat orang-orang yang didekatinya menjadi sangat ketakutan karena pertanda bahwa sang pasien tak tertolong lagi dan akan segara meninggal dunia.


The Scold's Bridle

Pada abad ke-16 hingga 17, perempuan di Inggris dan Skotlandia harus memakai topeng bertali kekang sebagai bentuk penghinaan publik. Wanita kalangan bawah, yang sering dituduh sebagai penyihir, sering menjadi korban pemakaian topeng laknat ini. Lidah mereka dijepit besi tajam yang ada di mulut topeng sehingga tidak bisa berbicara. Dengan topeng itu mereka lalu diarak keliling kota .


Tudung Belacu

Salah satu penjara yang paling terkenal di Australia adalah Old Melbourne Gaol, yang dioperasikan antara tahun 1842 dan 1929. Penjara ini adalah tempat penjahat paling berbahaya, yang dikurung dalam sel isolasi 23 jam sehari. Saat satu jam sehari mereka dikeluarkan dari sel untuk berolahraga, tahanan harus memakai tudung belacu, yang membuat mereka tak bisa berkomunikasi dengan tahanan lain.


The Dirt-Eater Mask

Memakan tanah adalah kebiasaan yang dilakukan para budak di tempat asalnya, Afrika. Dan ketika mereka dijual untuk jadi budak di Amerika, mereka tetap melanjutkan tradisi ini. Para pemilik budak kuatir budak-budaknya akan jatuh sakit. Jadi mereka memakaiakan topeng yang menutupi mulut budak agar tidak bisa memasukkan apapun kedalam mulutnya.



Itu versi 'manusiawi' si pemilik budak. Tapi dibaliknya, perlakuan memakaikan topeng penutup di mulut para budak tak lain hanya sebuah penghinaan dan menjaga agar aset berharga mereka tidak mati. Bagi yang bekerja di tambang emas, ini juga akan mencegah butiran emas mereka telan. Jadi, ini tak lebih dari soal untung rugi si baron saja.

Masker Gas Miki Tikus

Masker gas ini dibuat untuk anak-anak semasa Perang Dunia II. Setelah Jepang membom Pearl Harbor, pejabat militer khawatir akan ada serangan gas beracun. Masker gas berukuran orang dewasa terlalu besar bagi anak-anak, sehingga pabrik harus merancang ulang masker yang sesuai dengan ukuran anak-anak. Agar anak-anak mau memakainya, dibuatlah bentuk menyerupai miki tikus yang telah populer kala itu, tentunya dengan restu langsung dari Walt Disney. Kenyataannya, serangan gas beracun tak pernah terjadi dan hanya 1000 unit masker miki tikus yang di produksi.


The Visard

Di era tahun 1500-an, status seorang wanita ditentukan oleh seberapa putih kulitnya, semakin putih kulitnya, semakin ringan pekerjaan yang harus ia lakukan, serta akan diangkap kalau ia semakin sejahtera. Karenanya, tubuh putihnya harus selalu dilindungi agar tetap putih. Saat si wanita putih tadi harus melakukan perjalanan panjang, sebuah solusi mode dipakai wanita tersebut.



Mereka akan mengenakan topeng beludru, yang disebut visard, agar wajah putih mereka terlindung dari panas matahari. Wanita tersebut memakai visard dengan cara menggigit manik-manik yang terdapat di bagian dalam topeng. Karena harus digigit saat memakainya, topeng ini juga berfungsi agar si wanita tak berbicara selama perjalanan. Pada abad ke-17 topeng ini menjadi tidak populer karena fungsinya telah bergeser, mereka yang masih memakai topeng visar dianggap sebagai pelacur.

Dikirim oleh Tipsiana Ina pada 1 Oktober 2017


Topeng Hallowen era 1900-an

Sebelum adanya topeng-topeng yang dibuat massal menggunakan bahan karet dan plastik, anak-anak membuat sendiri topeng Halloweennya. Kreativitas mereka benar-benar luar biasa. Memakai bahan kain dan bubur kertas, mereka bisa membuat topeng yang sangat menyeramkan, bahkan termasuk yang paling seram dalam sejarah.


Dari berbagai sumber.

Post a Comment

Previous Post Next Post